Kamis, 04 Desember 2014

Diposting oleh Unknown di 05.13

Mencintaimu, sesakit dan serumit ini..

Tak pernah kubayangkan sebelumnya, perkenalan kita yang biasa – biasa saja itu akan menjadi sejauh ini. Aku yang awalnya biasa – biasa saja terhadapmu, hatiku yang kemudian berhasil kau luluhkan. Perhatian yang setiap kali kau berikan padaku, begitu manis, sampai – sampai aku terbuai olehnya. Memang manis. Setiap kali bersama, aku selalu saja kau buat bahagia. Dari perhatian – perhatian kecilmu hingga tawa bahagia yang kau ciptakan, semua itu seolah – olah membuatku ingin selalu berada didekatmu, disampingmu. Kata – katamu yang begitu lembut, selalu ingin ku dengar setiap saat. Tak heran jika aku tak ingin melewatkan setiap waktuku denganmu. Begitu manis sikapmu jika sedang berhadapan denganku. Sesekali aku memperhatikan sikapmu yang lucu dan menggemaskan itu, dan kemudian aku tertawa olehnya. Sungguh sangat menawan, membuatku tak bisa berhenti tertawa. Setiap kali aku memikirkanmu, aku merasa bahagia. Dan aku pun menginginkan kebahagiaan ini tak akan pernah berakhir. Mungkin terlalu besar harapanku. Atau mungkin aku salah mengartikan kebaikanmu itu. Jujur aku menyukaimu. Tapi aku takut. Aku takut kau jadikan aku sebagai pelarian. Memang sejak awal kau telah salah menempatkan posisiku, diantara kalian yang sebenarnya masih saling menyayangi. Aku sadar dengan posisiku yang tidak aman ini, kau bisa saja pergi dari hidupku kapanpun kau mau. Tapi tak apalah, jika memang kau benar – benar akanpergi. Aku sama sekali tak menyesalinya, walaupun hanya sesaat bahagia bersamamu. Karena memang sejak awal aku telah memilihmu. Tentu aku harus dengan tegar menanggung resikonya. Walaupun harus aku alami seperti ini. Mencintaimu, sesakit dan serumit ini.
Aku cukup tegar untuk menerima kepergianmu. Aku cukup tegar untuk menerima kekalahanku dan menyadari bahwa memang kau tak bisa lagi bersamaku. Namun hati ini tak cukup tegar untuk menahan sakitnya merindukanmu. Entah bagaimana kelak aku akan mengatasi rindu - rindu itu yang tentunya semakin lama akan semakin bertambah. Aku bahkan tak bisa membayangkannya. Aku tak cukup hebat untuk benar – benar melepaskanmu dari kehidupanku. Karena kau sudah menjadi bagian hidupku. Bahkan setelah kau tak lagi menemani rutinitasku, seperti yang dulu kau lakukan. Kau masih saja menjadi satu – satunya dalam hidupku. Aku tak akan pernah bisa lupa tentang kamu ataupun cerita – cerita lama yang telah aku buat denganmu. Bahkan sekalipun kau memintaku untuk melupakannya. Aku benar – benar tak akan bisa lupa. Sampai saat ini semua itu masih jelas membekas dalam ingatanku yang terlalu kuat jika untuk mengingat semuanya tentang kamu. Aku masih tak bisa mengerti mengapa semua berakhir sesakit ini.

0 komentar:

Posting Komentar